tugas softskill 2 (proses pengambilan keputusan oleh konsumen)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang masalah
Dalam melakukan kegiatan jual beli,
sudah tidak asing di temukan persaingan suatu produsen terhadap produsen
lainnya. Tentu dengan tujuan yang sama, para produsen atau perusahaan yang
menjual produknya ke pasaran untuk di konsumsi oleh para konsumen ingin produk
yang di jualnya bisa merajai pasar. Sebagaimana yang kita ketahui, pasar adalah
wadah dimana terjadi transaksi jual beli antara penjual produk (produsen) dan
yang mengkonsumsi produk (konsumen), dimana tujuan produsen untuk mendapatkan
keuntungan berupa uang, dan konsumen mendapatkan keuntungan berupa kepuasan
karena kebutuhan nya terpenuhi. Jadi di sini tidak ada yang lain lagi sebagai
target produsen di pasar kecuali konsumen. Selain untuk merajai serta
memenangkan persaingan di pasar, sebagai perusahaan yang menghasilkan produk
yang untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sudah seharusnya mempunyai pengertian
terhadap targetnya. Yang bertindak sebagai konsumen adalah manusia. Yang harus
di cukupi kebutuhannya adalah manusia . dalam kenyataanya, dari zaman ke zaman,
dari waktu ke waktu kebutuhan manusia selalu dan pasti bertambah, dan dalam
memenuhi kebutuhannya banyak faktor – faktor yang mempengaruhi manusia untuk
memutuskan apa yang pas dan cocok sesuai dengan pribadi nya, sesuai dengan
kebutuhannya , dan apa saja yang bisa mempengaruhi manusia dalam menentukan
pilihannya untuk memenuhi kebutuhannya. Di makalah yang saya buat ini saya akan
mencoba membahas bagaimana seorang konsumen melakukan pengambilan keputusan
untuk pilihannya.
1.2 Landasan Teori
Menurut Philip Kolter proses
pengambilan keputusan terdiri dari lima tahap, yaitu: pengenalan kebutuhan,
pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, paska
pembelian. Buchari Alma menegaskan, “… setelah melakukan penilaian maka di
ambillah keputusan membeli atau tidak membeli”. Konsep dasar keputusan dalam
pandangan Setiajatnika meliputi 4 komponen sebagai berikut :
Keadaan dasar, yaitu, sekumpulan
peristiwa yang mempengaruhi hasil keputusan.
Peluang yang berkaitan dengan
keadaan dasar.
Sekumpulan kegiatan yang di lakukan
oleh pengambil keputusan.
Sekumpulan manfaat dan biaya
kombinasi keputusan dasar.
Kualitas setiap kegiatan membentuk
totalitas kesimpulan terbaik sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Randal,
Urich, dan Reibstein menyatakan “some attributes of product are important to
comsumers, yet difficult to observe”, yang artinya beberapa atribut penting
untuk para konsumen, namun sulit di amati.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Model Pengambilan Keputusan
Secara umum terdapat tiga model
analisis pengambilan keputusan konsumen, yaitu :
Model Ekonomi (Ekonomic Models),
yaitu pengambilan keputusan yang di dasari alasan ekonomis dan sifatnya lebih
rasional.
Model Psikologi (Pshychological
Models), yaitu pengambilan keputusan berdasarkan banyaknya alasan psikologis
dan sejumlah faktor sosiologis seperti lingkungan keluarga dan budaya.
Model Prilaku Konsumen (Consumer
Behaviour Models), yaitu pengambilan keputusan yang umumnya di ambil kebanyakan
konsumen, di landasi oleh faktor ekonomis rasional dan psikologis.
Proses sederhana pengambilan
keputusan melalui tiga tahap.
Input ( Pengaruh Eksternal)
↕
Process ( Pengambilan Keputusan
Konsumen)
↕
Output ( Prilaku Setelah Keputusan )
INPUT :
Usaha Pemasaran Perusahaan :
Produk, yaitu barang atau jasa yang
akan di jual di pasaran.
Promosi, yaitu usaha untuk
memasarkan dengan cara menarik perhatian konsumen dengan memberikan informasi
tentang kelebihan dan keunggulan produk.
Harga, yaitu nilai jaul produk di
pasar dengan uang sebagai ukurannya.
Saluran distribusi, yaitu agen –
agen untuk pendistribusian produk.
Lingkungan Sosio Budaya : Keluarga,
Sumber informasi, Sumber non komersial lain, Kelas sosial, Subbudaya dan budaya
PROCESS terdiri dari tiga komponen
yang saling berkaitan
Faktor Psikologis, terdiri dari :
Motivasi, persepsi pengetahuan, kepribadian, sikap
Pengenalan kebutuhan, penyelidikan
sebelum pembelian, evaluasi terhadap kebutuhan.
Pengalaman. Dalam prakteknya, bisa
berasal dari OUTPUT dan mempengaruhi factor psikologis dalam process.
OUTPUT :
Pembelian, Percobaan, Pembelian
ulang
Evaluasi setelah pembelian. Ini akan
menjadi kontribusi penting dalam unsur pengalaman di tahap process, yang pada
akhirnya akan mempengaruhi faktor psikologis dalam proses pengambilan keputusan
berikutnya
2.2 Tipe pengambilan keputusan
2.2.1 Pengambilan keputusan
berdasarkan intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan
intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti,
pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan
intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
1. Pengambilan keputusan oleh satu
pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
2. Keputusan intuitif lebih tepat
untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan yang
berdasarkan intuisi tidak membutuhkan waktu yang lama, karena bersifat
intuitif. Dan hasil keputusannya lebih cendrung pada kepuasan pribadi. Akurasi
kebenaran keputusan ini sulit untuk di pastikan karena keputusan hanya di ambil
dari satu pihak tanpa melibatkan pihak lain atau yang lain di abaikan.
2.2.2. Pengambilan Keputusan
Rasional
Keputusan yang berkaitan dengan ke
daya dan kegunaan. Masalah di hadapi dengan solusi yang rasional. Keputusan
yang di ambil berdasarkan pertimbangan akal sehat dan logika.
2.2.3. Pengambilan keputusan
berdasarkan fakta
Pengambilan keputusan di dasari
dengan fakta dan bukti – bukti yang konkrit. Biasanya di dapat dari informasi,
hasil penelitian. Biasanya dalam pengambilan keputusan ini konsumen ddi
pengaruhi dengan informasi – informasi tentang produk yang akan di belinya,
misalnya informasi tentang produk sabun dengan formula anti kuman dan di iklan
kan sudah adanya penelitian tentang ke efektifan formula anti kuman tersebut.
2.2.4 Pengambilan keputusan
berdasarkan pengalaman
Pepatah mengatakan “guru yang
terbaik adalah pengalaman”. Tentu tidak ada konsumen yang mau jatuh kedalam ke
lubang kekecewaan atas produk untuk yang kesekian kali nya, begitu pula sebaliknya
jika konsumen sudah puas dengan suatu produk tentu dia akan bertahan pada
produk tersebut, dan itu menyebabkan konsumen mengambil keputusan membeli suatu
produk karena pengalaman dimana pengalaman itu baik atau buruk.
2.2.5. Pengambilan Keputusan
Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil
karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan
organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka
menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan
efisien.
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pemecahan Masalah
Menurut Charles dan Lester (dalam
Kaur Berinderjeet, 2008), ada tiga faktor yang mempengaruhi proses pemecahan
masalah dari seseorang:
1. Faktor pengalaman, baik
lingkungan maupun personal seperti usia, isi pengetahuan (ilmu), pengetahuan
tentang strategi penyelesaian, pengetahuan tentang konteks masalah dan isi
masalah.
2. Faktor afektif, misalnya minat,
motivasi, tekanan, kecemasan, toleransi terhadap ambiguitas, ketahanan dan
kesabaran.
3. Faktor kognitif, seperti
kemampuan membaca, kemampuan berwawasan (spatial ability), kemampuan
menganalisa, ketrampilan menghitung, dan sebagainya.
2.4 Pembelian
Berikut adalah pendapat Galloway
dkk. (2000:31) mengenai fungsi pembelian, yaitu: “The role of purchasing
function is to make materials and parts of the right quality, and quantity
available for use by operations at the right time and at the right place.”
Pendapat tersebut mempunyai arti bahwa peran fungsi pembelian adalah untuk
mengadakan material dan part pada kualitas yang tepat dan kuantitas yang
tersedia untuk digunakan dalam operasi pada waktu yang tepat dan tempat yang
tepat.
2.5 Diagnosa Perilaku Konsumen
Pemahaman akan perilaku konsumen
dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,yaitu:
1. Untuk merancang sebuah strategi
pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan
memberikan diskon untuk menarik pembeli.
2. Perilaku konsumen dapat membantu
pembuat keputusan membuat kebijakan publik.Misalnya dengan mengetahui bahwa
konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan
dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.
3. Pemasaran sosial (social
marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.
Dengan memahami sikap konsumen dalam
menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan
efektif. Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang saya buat mengenai
proses pengambilan keputusan konsumen saya menyimpulkan bahwa dalam mengambil
keputusan untuk membeli, konsumen akan melewati tahapan – tahapan prosesnya
dalam pengambilan keputusan tersebut, dan di pengaruhi oleh beberapa faktor internal
maupun eksternal.
3.2 Saran
Suatu perusahaan akan dapat
mempertahankan eksistensinya jika perusahaan tersebut mampu meprilaku konsumen
seusai dengan apa yang konsumen butuhkan dan inginkan.
Komentar
Posting Komentar